Berawal dari Mimpi, Raih Cita-citamu

Tausiah Islam - Mimpi, apa sih mimpi itu? Apakah bunga-bunga tidur
yang menghiasi setiap malam ketika kami beristirahat? Mungkin mimpi ketemu doski di sekolah, mimpi ketemu sahabat kami yang lama tidak berjumpa, mimpi makan blackforest yang telah lama kami idam-idamkan ataukah mimpi-mimpi yang lain?
Baca Juga : Kisah Nyata Seorang Pemuda yang Berzina

Berawal dari Mimpi, Raih Cita-citamu


Itu semua terbukti bisa disebut mimpi. Kerja sel syaraf otak kami ketika tidur berjumpa dengan pengalaman-pengalaman masa lalu atau keinginan terpendam yang belum sempat terwujud. Tapi bahasan kami bukan mimpi yang itu, guys. Tapi mimpi yang bermakna cita-cita, keinginan, harapan, ambisi, serta seperti itulah. Mimpi yang berusaha kami raih serta wujudkan nyata dalam kehidupan.
Baca Juga : Menjaga Pandangan Mata

Lalu gimana dengan kamu, guys? Apa kalian punya mimpi? Apa sih mimpi terindah kamu? Jangan-jangan kalian malah gak punya mimpi. Membiarkan hidup mengalir seadanya saja. Tanpa mimpi, tanpa impian serta tanpa harapan. Or, jangan-jangan kalian malas bermimpi lagi sebab beranggapan semua mimpi-mimpi kalian merupakan sia-sia serta gak ada yang jadi kenyataan. Wah…jangan pesimis gitu dong.

Semua punya mimpi

Mimpi, siapa sih gak punya mimpi? Ingin jadi orkay atau orang kaya, ingin jadi orang terkenal, ingin pandai, ingin berhasil serta ingin-ingin yang lainnya. Rasa ingin ini lumrah bin wajar banget ada pada diri manusia, apalagi para remaja yang langkah hidupnya tetap panjang serta panjaaaaang. Saking lumrahnya, lagu-lagu pun sibuk membawa tema ini. Lihat aja lagunya Opie Andaresta waktu itu. ‘Andai aku anak orang kaya, punya mobil mewah, punya pacar yang hartanya berlimpah, punya uang tidak sedikit dll’. Belum lagi lagunya Base Jam yang gini nih ‘ku tidak tahu untuk apa hidup ini. Aku hanya bisa bermimpi’. Atau bahkan kayak Om Chairil Anwar yang dalam salah satu puisinya ingin hidup seribu tahun lagi.

So, siapa sih yang boleh punya mimpi? Apa cuma para bintang film serta pujangga itu aja? Semua non, berhak serta boleh punya mimpi. Kaya, miskin, tua, muda, cewek, cowok, cakep, jelek, semua deh boleh punya mimpi. Di jaman apa-apa serba mahal ini, mimpi merupakan faktor dalam hidup yang gratis. Gak beli. Kami bisa bermimpi menjadi atau meraih apa pun yang kami mau tanpa takut kena pajak.

….Darimana ide menciptakan helikopter serta pesawat terbang itu berasal? Penemu ide itu sempat bermimpi untuk bisa terbang….

Kamu tahu darimana ide menciptakan helikopter serta pesawat terbang itu berasal? Penemu ide itu sempat bermimpi untuk bisa terbang. Sebab gak mungkin bagi manusia untuk punya sayap, jadi dengan akalnya ia menciptakan teknologi yang menggunakan prinsip dasar sayap burung untuk pesawat serta sayap capung untuk helikopter. Bayangkan seandainya para penemu itu gak punya mimpi serta bersikap ‘apa adanya’ aja ketika transportasi tetap berupa sapi atau kuda yang luar biasa gerobak. Kalian gak bakalan tahu asyiknya terbang (padahal kini aja juga belum tahu tuh rasanya naik pesawat hehe).

Lalu Thomas Alfa Edison dengan mimpinya untuk menjadikan dunia lebih terang pada malam hari. Tanpa dorongan mimpinya serta hanya puas dengan temaramnya sinar bulan, jadi gak bakal ada yang namanya bohlam.

Tapi yang paling canggih serta gak ada duanya tuh mimpi Rasulullah untuk menyatukan umat dalam naungan satu sistem Islam. Alangkah beliau mengerahkan seluruh daya upaya untuk mewujudkan mimpinya. Gak peduli dilempari batu serta kotoran hewan, beliau maju terus pantang menyerah untuk mendobrak sistem kufur serta menggantinya dengan sistem Islam saja.

So, mimpi di tiap orang per orang pastilah tidak sama. Ketika kalian mimpi ingin jadi pakar nuklir yang bertakwa pasti tidak sama dengan mimpi temanmu yang ingin jadi rocker beriman ala sinetron kiamat telah dekat misalnya. Atau kalian yang punya mimpi bisa beasiswa untuk melanjutkan sekolah hingga tinggi, eh…mereka yang mendapat peluang itu di tangan, malah melepaskannya. Ada loh yang seperti ini. Nyatanya ia lebih memilih menikah serta ikut suami ke lain kota daripada mengambil tuh beasiswa. Padahal yang ngiler pingin banget dapetin tuh beasiswa udah ngantri, eh…enak aja dianya melepas.

Hal ini juga sah-sah aja kok. Itu sebab terbukti mimpi di tiap orang sungguh beraneka ragam. Tidak sama. Tidak ada standard yang pasti mimpi wajib begini serta begitu. Jadi tiap diri kalian berhak untuk punya mimpi dengan tinggi apa pun.

….mimpi itu faktor yang manusiawi ada pada diri kita. Bahkan, manusia yang normal mustahil hidup tanpa mimpi, impian or andalan yang ingin diraih….

So, mimpi itu merupakan faktor yang manusiawi ada pada diri kita. Bahkan, manusia yang normal mustahil hidup tanpa mimpi, impian or andalan yang ingin diraih. Kalian bisa bermimpi hal-hal yang mubah kayak pingin kaya, punya rumah mewah, harta berlimpah, suami/istri cakep serta tajir dll. Or yang agak bergengsi dikit, kalian bermimpi jadi dokter, insinyur, pakar nuklir yang bertakwa de el-el. Tapi ada juga yang mimpinya high quality dengan menjadi remaja gaul, syar’i, serta mabda’i (hehe, kayak motto Studia aja).

Kenapa wajib punya mimpi?

Orang hidup kudu punya mimpi. Sebab manusia merupakan makhluk yang dinamis. Dengan mimpi yang kami punya, ada ‘sesuatu’ yang membikin kami berusaha ingin meraihnya. Bo’ong banget kalo kalian bilang punya mimpi jadi pakar komputer tapi tidak ada upaya untuk mewujudkannya. Kalian pilih habiskan waktu untuk bermalas-malasan, hura-hura menghabiskan waktu untuk nonton film, dugem, serta segala faktor yang tidak ada kaitannya dengan mimpimu.

….Orang hidup kudu punya mimpi. Sebab manusia merupakan makhluk yang dinamis. Mimpi membikin kami berusaha ingin meraihnya….

Lebih lucu lagi kalau bermimpi masuk surga tapi asyik mojok berduaan dengan pacar serta tiap hari melakukan maksiat. Udah shalat cuma dua kali setahun, pas waktunya shalat Id hari raya Idul Fitri serta Idul Adha aja, puasa Ramadhan juga tidak sedikit batalnya. Kalo yang begini mah bukan mimpi masuk surga lagi, tapi isyarat bisa tiket neraka dengan cara express hehe.

So, gimana dong agar antara mimpi matching dengan kenyataan?

Jika kalian ingin jadi pakar komputer, kalian wajib menciptakan jalan ke arah sana untuk memudahkan mewujudkan mimpimu. Mulai rajin-rajin aja pegang komputer walau pinjam kawan or jadi penjaga warnet misalnya. Kalian kudu cinta serta tidak jarang berteman bersahabat dengan segala sesuatu yang berbau komputer. Jangan malah ingin jadi pakar komputer tapi celah untuk kabel data aja kalian gak tahu hehe. Or malah kalian gak bisa membedakan yang namanya monitor serta CPU, gubraks…

Begitu juga apabila kalian pingin masuk surga. Tempuh semua jalan yang bisa mendampingi kalian ke surga. Gimana caranya? Ngaji dong! Dengan ngaji, ibaratnya kalian bisa peta untuk menuju surga lewat jalur yang baik serta benar.

Bahkan aneh banget kalo ada orang hidup tapi tidak punya mimpi. Tanpa mimpi, bagai sayur tanpa garam. Hambar coy. Tanpa mimpi, kalian gak bakal punya sesuatu sebagai standard untuk diraih di masa depan. Tanpa mimpi, kalian bakal jadi mayat yang hidup. Gak ada upaya untuk membenahi diri or hidup kamu.

Tanpa mimpi, kalian bakal melakoni hidup ‘apa adanya’. Seadanya dalam pengertian negatif. Kalian yang punya nilai pelajaran delapan ketawa atau tiga, jadi ‘pasrah’ aja. Merasa diri bego serta tidak ada upaya untuk meraih nilai yang lebih ideal.

Tanpa mimpi, kalian yang kini merasa menjalani hidup serba susah di era kapitalisme ini, jadi pasrah. Sudahlah BBM naik, uang saku dikurangi sebab ortu juga pailit, eh…ternyata harga-harga yang lain ikut selangit. Mau beli buku mahal, jajan mahal, semua mahal. Bukan naik sih katanya, hanya menyesuaikan harga dengan kenaikan BBM. Dunia kalian jadi terasa sangat sempit. Kalian pasrah jendral dengan kondisi tidak ideal ini. Tidak ada keinginan untuk merubahnya walau barang sedikit pun. Bila hidup jadi terus susah serta susah aja, faktor ini bisa bikin kalian mudah, yang tanpa mimpi or cita-cita, untuk putus asa.

Ini beda banget dengan kalian yang sedari awal telah punya serta tahu apa mimpi-mimpinya dalam hidup. Dengan mimpi, kalian berusaha meraih yang paling baik dalam hidupmu. Mimpi ingin pintar, kalian ujudkan dengan belajar rajin. Mimpi ingin sukses, kalian ujudkan dengan kerja keras dengan cara cerdas serta disiplin. Mimpi ingin mengubah kondisi masyarakat yang sekarat sebab tidak melaksanakan syariat, kalian ujudkan dengan rajin ngaji serta memahami kondisi umat sebagai langkah awal untuk perubahan.

See, dengan mimpi kalian jadi punya arah mau kemana serta ngapain dalam hidup ini. Bukan sekedar ikut arus kalo angin ke barat ikut ke barat, kalo angin ke timur ikut ke timur.

….dengan mimpi kalian jadi punya arah mau kemana serta ngapain dalam hidup ini. Bukan sekedar ikut arus kalo angin ke barat ikut ke barat, kalo angin ke timur ikut ke timur….

Dengan mimpi kalian jadi percaya diri. Di saat semua menikmati janji-janji semu demokrasi, kalian tampil cerdas dengan mencampakkannya. Di saat semua berpikir persoalan bangsa ini bersumber di akhlaknya, kalian dah paham kalo itu cuma ekses or dampak sampingan dari kasus yang lebih mendasar. Dengan mimpi yang kalian punya, kalian punya resep yang ces pleng atau jitu untuk menyembuhkan masyarakat kami yang sakit ini. Kalian pun jadi remaja bukan yang biasa-biasa aja, tapi salah satu sosok perubah yang dengan mimpinya jadi punya nilai lebih pada semangat serta aktivitasnya di hadapan Allah. Hmm…ternyata punya mimpi bisa begitu dahsyat kan…

Mimpi yang baik serta bener

Idih…emang ada mimpi yang baik serta bener? Jelas ada dong. Ujian aja kalian ngejawabnya kudu baik serta bener, apalagi menetapkan mimpi kamu. Tanpa jawaban yang baik serta bener, pasti ujian kalian gak lulus.

Begitu juga mimpi. Tanpa mimpi yang baik serta bener, kehidupan kalian juga pasti gak baik serta bener. Trus, gimana sih punya mimpi baik serta bener itu?

Mimpi yang baik serta bener itu kalo ia realistis, yaitu antara mimpi-mimpi kalian serta performa wajib seimbang. Sesuatu yang tidak mudah serta tidak sukar untuk dicapai. Sebab kalo mimpi itu mudah dicapai, kalian bakal nyepelein serta ceroboh, berpendapat enteng mimpi or impian kalian dalam hidup. Begitu sebaliknya. Apabila kalian memiliki mimpi yang tinggi tapi performa minim, ini bisa bikin kalian putus asa. Jadi gimana dong? Kalo mimpi kalian tinggi, berarti kalian kudu mengasah nilai diri kalian juga tinggi. Biar imbang dengan mimpi kamu, gitu loh.

Trus, ada kalanya mimpi itu bisa terwujud saat kami tetap hidup. Tapi ada kalanya pula mimpi itu begitu besar jadi perlu waktu lebih panjang daripada umur kami untuk mewujudkannya. Apalagi bila mimpi itu merupakan mimpi kolektif yang dipunya oleh kaum muslimin.

….Ketika tetap hidup, Rasulullah SAW punya mimpi bisa menaklukkan Persia serta Roma. Padahal Persia serta Roma itu super power….

Ketika Rasulullah SAW tetap hidup, beliau punya mimpi bisa menaklukkan Persia serta Roma. Padahal Persia serta Roma di jaman itu ibaratnya Uni Sovyet serta Amerika, super power, dibandingkan dengan negara Islam yang tetap baru berdiri serta kecil. Tapi mimpi Rasulullah bukan mimpi asal mimpi. Walau beliau tidak sempat menyaksikan ditundukkannya kedua negara adidaya itu, tapi Muhammad Al Fatih mewujudkan mimpi Rasulullah menjadi nyata. Persia atau Konstantinopel berhasil ditundukkannya. Kini tinggal Roma. Bilakah kalian yang bakal menjadi sosok Al-Fatih berikutnya?

Bila iya, jadi kalian pasti punya mimpi yang sama dengan mimpi Rasulullah. Mimpi ingin mengembalikan kehidupan Islam dengan syariah serta khilafah. Mimpi ini begitu besar serta mulia. Sejak diruntuhkannya institusi kekhilafahan Islam pada 3 Mei 1924 lalu, kaum muslimin yang sadar kewajiban untuk menegakkannya lagi, bermimpi or berkeinginan bisa hidup mulia dalam naungan Khilafah Islam.

Bagi sebagian orang yang tidak tahu bagaimana tutorial menempuhnya dengan cara riil serta gamblang, jadi mereka berpikir mimpi ini merupakan mimpi yang utopis, sia-sia or khayali. Tapi bagi yang tahu dengan jelas langkah-langkah apa yang kudu ditempuh, hambatan apa saja yang menghadang, peluang-peluang yang wajib diciptakan, pasti merasa yakin sekali bahwa Khilafah Islam hanya tunggu waktu. Apalagi bila pertolongan Allah telah berbicara, udah deh, siapa yang bakal bisa membendungnya?

So, jangan takut untuk bermimpi yang tinggi. Apalagi kalo mimpi itu sesuai banget dengan mimpi yang dipunya Rasulullah tercinta. Jadi kalo ada yang bertanya ‘what’s your sweetest dream?’ Jawab dengan yakin ‘Syariah serta Khilafah’, tentu. Tetap semangat!