Sumpah merupakan jaminan bahwa apa yang dikatakan atau
dilakukan adalah sebuah kebenaran. Namun, tak jarang orang yang bermain-main dengan sumpah. Meskipun mereka tidak benar tapi mereka menggunakan sumpah untuk meyakinkan bahwa dirinya benar. Inilah bahaya terlalu banyak bersumpah.
dilakukan adalah sebuah kebenaran. Namun, tak jarang orang yang bermain-main dengan sumpah. Meskipun mereka tidak benar tapi mereka menggunakan sumpah untuk meyakinkan bahwa dirinya benar. Inilah bahaya terlalu banyak bersumpah.
Perseteruan antara Arya Wiguna dan Eyang Subur memunculkan sumpah “Demi Tuhan” menjadi terkenal. Bahkan ucapan itu dijadikan sebagai tren untuk bahan bercandaan. Padahal jelas-jelas dalam ucapan itu menggunakan nama Tuhan sebagai jaminan sumpah. Hal ini menjadikan sumpah “demi Tuhan” menjadi ajang main-main. Bahaya jika terlalu sering bersumpah adalah banyak orang yang menganggap enteng sumpah ini.
Bahkan Allah telah berfirman bahwa sebagai umat muslim, kita tidak diperbolehkan dengan mudah mengeluarkan sumpah atas nama Allah. Karena sumpah ini bukan untuk permainan saja. Namun, sumpah ini mengandung keagungan Allah.
Jangan terlalu banyak bersumpah, terutama dengan menggunakan nama Allah. Jika kita memang melakukan atau mengatakan hal yang benar maka biarkanlah Allah yang menunjukkan kepada orang lain tentang kebenaran itu. Kita diminta untuk menjaga sumpah yang kita katakan. Para ulama menjelaskan tentang makna dan maksud dari hukum seputar sumpah:
1. Tidak bersumpah atas nama Allah untuk berdusta. Artinya, dia berada dalam posisi yang benar dan untuk menguatkan kebenarannya atau untuk meyakinkan orang lain maka ia bersumpah atas nama Allah. Ia tidak menggunakannya untuk menutupi kesalahan atau kebohongan dengan sumpah tersebut.
2. Apabila seseorang telah bersumpah, hendaknya ia tetap menjaga sumpahnya, tidak melanggar sumpah yang telah ia lontarkan, kecuali untuk kebaikan. Sebagai contohnya apabila ia bersumpah untuk tidak berbicara lagi dengan orang tuanya. Jika ia melanggar sumpahnya, maka ia harus membayar khafarah.
3. Tidak sering atau banyak mengeluarkan sumpah atas nama Allah. Apabila ia dalam posisi mendesak dan diperlukan, maka sumpah ini diperbolehkan.
Banyak bersumpah akan menghilangkan keagungan Allah yang berada dalam sumpah itu. Hal ini dapat menyebabkan beberapa orang tidak mempercayai lagi bahkan masih curiga meskipun ia telah bersumpah dengan nama Allah. Oleh karena itu, gunakanlah sumpah ini jika diperlukan saja.
Berikut hikmah tidak terlalu banyak bersumpah:
1. Apabila ia terlalu mudah untuk mengeluarkan sumpah atas nama Allah maka ia akan menggunakannya dalam perkara besar maupun kecil. Sehingga membuat sumpahnya tidak membekas di dalam hati. Meskipun telah menggunakan nama Allah, tapi pernyataannya belum aman, dan masih mungkin dicurigai kebenarannya. Bahkan orang lain akan menganggapnya dengan sumpah palsu.
2. Apabila seseorang mengangungkan Allah dengan sempurna, maka akan sempurna pula ubudiyahnya. Salah satu tanda pengagungan tersebut adalah dijadikannya zikrullah sebagai sesuatu yang paling tinggi keagungannya daripada untuk memperlihatkannya di dunia.
3. Orang yang terlalu banyak bersumpah adalah orang yang merendahkan kejujurannya dan kepercayaan orang lain. Hal ini memperlihatkan bahwa seolah-olah dirinya tidak jujur sehingga ia perlu bersumpah atas nama Allah untuk meyakinkan orang lain. Allah memberikan sifat bagi orang dengan banyak sumpah adalah orang yang hina.
Sebagai seorang muslim yang baik hendaknya kita menjaga lisan dan perbuatan dari kebohongan. Sehingga kita tidak perlu terlalu banyak bersumpah atas kebenaran itu. Sumpah atas nama Allah memiliki keagungan yang tinggi sehingga jangan terlalu mudah untuk mengatakan sumpah. Karena hal ini akan berbalik kepada diri kita sendiri. Orang lain menjadi tidak mudah percaya kepada kita.
Demikian bahaya terlalu banyak bersumpah. Berhati-hatilah dalam menggunakan sumpah, terlebih atas nama Allah.
Sumber : kumpulanmisteri.com