Beberapa Langkah Istri Menolong Suami Dalam Urusan Akhirat

Tausiah Islam - Alloh subhanahu wata’ala menciptakan makhluk-Nya
berpasang-pasangan. Ada laki-laki ada perempuan, jadi ada suami ada pula istri. Begitulah Alloh menciptakan makhluknya. Laki-laki serta perempuan benar-benar berbeda, pastinya semua mempunyai hak serta kewajiban yang tidak sama pula.
Baca Juga : Seorang Ibu Yang Pembohong

Beberapa Langkah Istri Menolong Suami Dalam Urusan Akhirat


Istri Menolong Suami Dalam Urusan Akhirat

Perbedaan ini terus jelas dikala telah terjadi pernikahan. Tujuan pernikahan tidak hanya mencari ketenangan jiwa dari pasangannya pastinya juga untuk saling melengkapi kekurangan yang ada pada masing-masing pasangan. Sebab kami tahu tiada manusia yang sempurna, sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Alloh ta’ala.
Baca Juga : Beginilah Tutorial Mengabdi pada Suami Ketika Haid

Sahabat Muslimah…
Kita sebagai seorang wanita yang berperan sebagi istri pasti sangat berharap supaya keluarga yang kami bina bersama sang pangeran itu menjadi keluarga yang harmonis nan romantis. Tetapi itu semua tidak mungkin bakal kami capai tanpa adanya usaha yang kami lakukan.

Keberhasilan seorang suami dalam memimpin keluarganya tidak bakal terlepas dari peran aktif seorang istri dalam mensuport suami, baik dengan cara intelektual maupun spiritual.

Seorang istri yang sholihah bakal rutin mendukung aktivitas suaminya demi keberhasilan yang bakal diraih untuk kebahagiaan bersama. Tetapi keberhasilan itu tidak bakal berarti apabila semua tidak didasari dengan agama. Sebab agama adalah tolak ukur yang tidak dapat ditawar.

Inilah yang bakal menjadikan pembuka pintu barokah. Barokah inilah yang bakal melanggengkan kebahagiaan hingga menembus langit yang ketujuh bahkan hingga akhirat kelak.

Semangat yuk… Kami sebagai istri yang sholihah wajib sanggup menjadikan diri tidak hanya sebatas menjaga iman yang ada pada diri, tetapi juga sanggup menjadi istri sholihah yang lebih berharga dari perhiasan emas serta perak semacam yang digambarkan Rasululloh SAW.

لَمَّا نَزَلَ فِي الْفِضَّةِ وَالذَّهَبِ مَا نَزَلَ قَالُوا فَأَيَّ الْمَالِ نَتَّخِذُ قَالَ عُمَرُ أَنَا أَعْلَمُ ذَلِكَ لَكُمْ قَالَ فَأَوْضَعَ عَلَى بَعِيرٍ فَأَدْرَكَهُ وَأَنَا فِي أَثَرِهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَّ الْمَالِ نَتَّخِذُ قَالَ لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً تُعِينُهُ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَ


Artinya: Saat turun ayat mengenai perak serta emas semacam itu, mereka berkata; Lalu harta apa yang kami ambil? ‘Umar berkata; Aku bakal memberitahukannya terhadap kalian. Tsauban berkata; Umar mempercepat perjalanan untanya lalu menyusulnya serta aku berada dibelakangnya, ia berkata; Wahai Rasulullah! Harta apa yang dapat kami ambil? Rasulullah Shallallahu’alaihiWasallam bersabda; Hendaklah masing-masing anda mempunyai hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir, istri yang membantunya untuk urusan akhirat.(H.R Ahmad).
Sahabat Muslimah…

Dari hadits diatas istri sholihah yang lebih berharga dari emas serta perak itu mereka yang sanggup menolong suaminya dalam beragama alias beramal untuk akherat. Untuk mewujudkan karakter tersebut seharusnya ada berbagai faktor yang wajib diperhatikan seorang istri diantaranya yaitu:
Pertama: Membiasakan Nasib Sederhana

Wanita sholihah seyogyanya rutin membiasakan nasib sederhana. Jadi kata zuhud yang diajarkan Rasululloh SAW. melekat pada dirinya. Biarpun suami bergelimpang harta, istri tidak boleh terpedaya bakal kemewahan dunia yang begitu menggoda.

Pun juga sebaliknya, dikala suami berpenghasilan pas-pasan ia wajib pandai mengatur keuangan setepat mungkin supaya sanggup menanggulangi semua kebutuhan yang wajib terpenuhi dalam hidupnya.

Akhlak yang wajib kami hidupkan yaitu dikala suami keluar rumah untuk mencari nafkah, kami wajib senantiasa mendo’akan suami semoga memperoleh Rizki yang halal lagi barokah, lebih baik kami menahan lapar daripada wajib makan rizki yang tidak halal.

Muslimah terbukti tidak sama dengan banyak wanita yang hanya berharap supaya suaminya sanggup memperoleh harta sebanyak mungkin. Dia tidak menyukai menumpuknya harta bila menempuh jalan yang tidak dihalalkan Alloh. Naudzubillahi mindzaalik. Tetapi yang diidamkan hanyalah keberkahan serta ridho dari Alloh.
Kedua: Mengundang Suami untuk Semangat dalam Memperdalam ilmu agama
Belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Begitu juga seorang yang telah berkeluarga. Ilmu adalah ibarat lentera yang sanggup menerangi kegelapan. Jadi telah menjadi kewajiban pasutri untuk saling mendorong untuk masih semangat dalam menuntut ilmu.

Ketiga: Menjalin silaturahim terhadap para Solihin

Keimanan seseorang tidak bakal setabil. Ada kalanya pasang surut. Jadi orang-orang sholih bakal sangat berguna bagi kami menjadi motivator alias pengingat ketika iman kami sedang surut. Sebab apabila iman dibiarkan tanpa ada pembaharuan jadi dapat terkikis oleh kemaksiatan yang bakal mengakibatkan kami terus lemah alias bahkan futur dalam ber-Islam.

Keempat: Menghidupkan Suasana Islam dalam Keluarga

Seorang istri bertanggung jawab atas rumah suaminya serta bakal dimintai pertanggungan jawaban atas apa yang dipimpinnya. Jadi telah sewajarnya seorang muslimah bakal mengemban mandat ini dengan sebaik-baiknya. Jadi menjadikan suasana rumah Islami sangat terasa baik dengan cara wujud maupun suasana yang dapat dirasakan dengan munculnya ketenangan jiwa dikala berada didalamnya.
Rumah tersebut dipenuhi dengan nada-nada Islami semacam murottal Al-Qur’an, nasyid yang syar’i maupun bentuk IKHTIYAR lain yang sanggup menjadikan suasana rumah bak surga yang dinanti setiap muslim.

Inilah keempat faktor yang mesti diperhatikan oleh seorang istri dalam menolong ikhtiyar suami dalam urusan akhirat menjaga dia serta keluatprganya dari siksa api neraka. Fastabiqul khoirot! Wallohua’lam bisshowab. (voa-islam)