Ibadah haji dilakukan oleh umat Islam untuk memenuhi panggilan
Allah SWT dan biasanya dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu. Yang dimaksud disini adalah mampu dalam hal jasmani yaitu sehat dan kuat agar nanti saat pergi beribadah tidak mengalami kesulitan. Selain itu, dari segi rohani seorang muslim harus siap secara mental, berakal sehat, serta mengetahui manasik haji. Semua hal ini perlu karena agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan ketika beribadah haji.
Kesalahan-kesalahan Ketika Beribadah Haji yang Wajib Untuk Diperhatikan
Mungkin Anda sendiri pun tidak menyadarinya, tetapi ada beberapa kesalahan yang bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika dia pergi ibadah haji. Oleh karena itu, Anda harus tahu beberapa kesalahan yang sering dilakukan jama’ah haji apa saja yang bisa membuat ibadah Anda menjadi tidak sempurna atau bahkan batal. Berikut beberapa kesalahan ketika pergi naik haji yang bisa saja terjadi:
1. Seringkali orang mengabaikan miqat dan melampauinya, hal ini bisa terjadi pada jama’ah haji yang naik pesawat. Pada akhirnya mereka menunda ihram sampai mereka tiba di bandara, padahal seharusnya mereka tidak boleh menunda hal tersebut ketika melewati miqat atau sebelum melewati miqat. Lalu apa yang jadi ketika mereka menundanya? Mereka akan dikenai fidyah yaitu dengan menyembelih hewan di Mekkah dan membagikannya ke fakir miskin.
2. Ada juga yang berpikir bahwa wanita yang sedang datang bulan tidak boleh melakukan ihram saat naik haji atau umrah. Padahal hal tersebut salah dan wanita tetap tidak boleh meninggalkan kewajiban ihram. Jadi, wanita yang sedang datang bulan tetap boleh melakukan ihram dan pelaksanaan ibadah haji lainnya, kecuali tawaf di Ka’bah.
3. Sebagian wanita ada juga yang berpikir bahwa pakaian ihram yang dikenakan harus mempunyai warna tertentu, contohnya warna hijau. Padahal itu salah dan mereka dapat mengenakan pakaian dengan warna apapun ketika berikhram.
4. Beberapa kesalahan yang sering terjadi di musim haji lainnya adalah ketika beberapa orang beranggapan pakaian ihram yang kotor tidak boleh diganti, padahal boleh saja diganti.
5. Sebagian jama’ah mengusap-usap dinding Ka’bah dan ada juga yang mengusap sorban, baju, pakaian, dan lain sebagainya dengan harapan mencari berkah. Padahal hal itu tidak ada dalam sunnah Nabi karena Rasullulah SAW hanya mengajarkan para jama’ah untuk mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja.
6. Saling berdesakan dan mendorong-dorong antar jama’ah untuk mencium Hajar Aswad. Tentu hal ini tidak dibenarkan karena bahkan ada yang saling memukul atau tindakan lain yang dapat menyakiti jama’ah lain. Mencium Hajar Aswad merupakan sunah, tetapi berlaku ketika situasi memungkinkan atau longgar. Anda cukup memberikan isyarat ke Hajar Aswad jika keadaan berdesakan.
7. Kesalahan-kesalahan dalam ibadah haji lain seperti jama’ah laki-laki membuka pundak kanan al-idhthiba’ ketika berihram. Padahal hal tersebut tidak disyariatkan dan jama’ah laki-laki dalam keadaan apapun harus menutup pundak kanannya dengan ihram, kecuali saat tawaf qudum atau tawaf umrah.
8. Sebagian orang yang bertawaf dan tidak memungkinkan untuk menyentuh rukun Yamani biasanya mereka terus melakukan takbir dan memberi isyarat. Padahal jika Rukun Yamani tidak memungkinkan untuk disentuh tidak perlu melakukan hal tersebut. Mereka cenderung menyamakan hal ini dengan Hajar Aswad.
9. Saat ke bukit Arafah, sebagian jama’ah berdesakan dan saling mendorong untuk wukuf dan shalat. Padahal seluruh area Arafah dapat menjadi tempat wukuf dan juga shalat.
10. Kesalahan jama’ah wanita yaitu ada yang berdesakan dengan jama’ah pria di sekitar Hajar Aswad sehingga tubuh mereka saling bersentuhan. Jika ada dalam keadaan ini maka wajib meninggalkan desakan di sekitar Hajar Aswad lebih diutamakan agar tidak timbul fitnah.
Itulah sebagian kesalahan-kesalahan ketika beribadah haji yang sebetulnya masih banyak lagi.
Sumber : kumpulanmisteri.com
Allah SWT dan biasanya dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu. Yang dimaksud disini adalah mampu dalam hal jasmani yaitu sehat dan kuat agar nanti saat pergi beribadah tidak mengalami kesulitan. Selain itu, dari segi rohani seorang muslim harus siap secara mental, berakal sehat, serta mengetahui manasik haji. Semua hal ini perlu karena agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan ketika beribadah haji.
Kesalahan-kesalahan Ketika Beribadah Haji yang Wajib Untuk Diperhatikan
Mungkin Anda sendiri pun tidak menyadarinya, tetapi ada beberapa kesalahan yang bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika dia pergi ibadah haji. Oleh karena itu, Anda harus tahu beberapa kesalahan yang sering dilakukan jama’ah haji apa saja yang bisa membuat ibadah Anda menjadi tidak sempurna atau bahkan batal. Berikut beberapa kesalahan ketika pergi naik haji yang bisa saja terjadi:
1. Seringkali orang mengabaikan miqat dan melampauinya, hal ini bisa terjadi pada jama’ah haji yang naik pesawat. Pada akhirnya mereka menunda ihram sampai mereka tiba di bandara, padahal seharusnya mereka tidak boleh menunda hal tersebut ketika melewati miqat atau sebelum melewati miqat. Lalu apa yang jadi ketika mereka menundanya? Mereka akan dikenai fidyah yaitu dengan menyembelih hewan di Mekkah dan membagikannya ke fakir miskin.
2. Ada juga yang berpikir bahwa wanita yang sedang datang bulan tidak boleh melakukan ihram saat naik haji atau umrah. Padahal hal tersebut salah dan wanita tetap tidak boleh meninggalkan kewajiban ihram. Jadi, wanita yang sedang datang bulan tetap boleh melakukan ihram dan pelaksanaan ibadah haji lainnya, kecuali tawaf di Ka’bah.
3. Sebagian wanita ada juga yang berpikir bahwa pakaian ihram yang dikenakan harus mempunyai warna tertentu, contohnya warna hijau. Padahal itu salah dan mereka dapat mengenakan pakaian dengan warna apapun ketika berikhram.
4. Beberapa kesalahan yang sering terjadi di musim haji lainnya adalah ketika beberapa orang beranggapan pakaian ihram yang kotor tidak boleh diganti, padahal boleh saja diganti.
5. Sebagian jama’ah mengusap-usap dinding Ka’bah dan ada juga yang mengusap sorban, baju, pakaian, dan lain sebagainya dengan harapan mencari berkah. Padahal hal itu tidak ada dalam sunnah Nabi karena Rasullulah SAW hanya mengajarkan para jama’ah untuk mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja.
6. Saling berdesakan dan mendorong-dorong antar jama’ah untuk mencium Hajar Aswad. Tentu hal ini tidak dibenarkan karena bahkan ada yang saling memukul atau tindakan lain yang dapat menyakiti jama’ah lain. Mencium Hajar Aswad merupakan sunah, tetapi berlaku ketika situasi memungkinkan atau longgar. Anda cukup memberikan isyarat ke Hajar Aswad jika keadaan berdesakan.
7. Kesalahan-kesalahan dalam ibadah haji lain seperti jama’ah laki-laki membuka pundak kanan al-idhthiba’ ketika berihram. Padahal hal tersebut tidak disyariatkan dan jama’ah laki-laki dalam keadaan apapun harus menutup pundak kanannya dengan ihram, kecuali saat tawaf qudum atau tawaf umrah.
8. Sebagian orang yang bertawaf dan tidak memungkinkan untuk menyentuh rukun Yamani biasanya mereka terus melakukan takbir dan memberi isyarat. Padahal jika Rukun Yamani tidak memungkinkan untuk disentuh tidak perlu melakukan hal tersebut. Mereka cenderung menyamakan hal ini dengan Hajar Aswad.
9. Saat ke bukit Arafah, sebagian jama’ah berdesakan dan saling mendorong untuk wukuf dan shalat. Padahal seluruh area Arafah dapat menjadi tempat wukuf dan juga shalat.
10. Kesalahan jama’ah wanita yaitu ada yang berdesakan dengan jama’ah pria di sekitar Hajar Aswad sehingga tubuh mereka saling bersentuhan. Jika ada dalam keadaan ini maka wajib meninggalkan desakan di sekitar Hajar Aswad lebih diutamakan agar tidak timbul fitnah.
Itulah sebagian kesalahan-kesalahan ketika beribadah haji yang sebetulnya masih banyak lagi.
Sumber : kumpulanmisteri.com